Minggu pagi yang cerah, aku santai baca koran Minggu Pagi, yang paling aku senangi adalah artikel tentang pengusaha yg sukses, kmaren kubaca profil Muhsin, tukang panjat kelapa jadi importir. Lika likunya buka usaha menakjubkan. Terahir dg modal pinjaman teman buka konter HP di dekat terminal Jl. Veteran. Sekarang jadi importer accessories HP dg omset milyar an per bulan. Hem… aku tertegun. Awal yg dilakoni Muhsin tdk berbeda dg ku. Kuletakkan Koran, mandi, sarapan, jam 10 aku keluar rumah. Ku berniat bikin usaha dr inspirasi Muhsin. Tapi aku mau buka bengkel. Bengkel computer. Mulai ku keliling Jogja. Mulai dari HOS Cokroaminoto, Jl Diponegoro, Jl Magelang, Jl. Monjali, Jl Kaliurang, Jl. Condongcatur, Jl. Gejayan, Utara UNY, UGM, Kembali ke Jakal, masuk Ring road, Kembali Jl. Monjali yg dalam ring road, satu dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan. Ahirnya yg ke sembilan aku dapat tempat yg srtategis, murah, cukup lah. Setelah tawar menawar ahirnya disepakati tempat ini menjadi pilihanku. Langsung kontrak 2 tahun, krn memang harus 2 thn. Padahal uang ku Cuma cukup untuk 1 th, stl negosiasi dpt keringanan, th kedua dibayar setelah bulan ketiga. Lega rasanya. Seninnya aku bayar 1 th. Selasa cari2 karyawan. Dapat 1 teknisi, rabu 1 teknisi. Kamis pas imlek bersih2, ngecat, pasang spanduk, bikin meja teknisi, jum’at pasang papan nama dan etalase sabtu menata ruang. Senin Buka. Hem… selesai juga. Tinggal cari konsumen. ”narsis mode on” Ah.. itu sih mudah…hebatnya nih. Dari senin sampe senin. Aku tetap masih bekerja di tempatku tanpa mengganggu jam kerja. Semua remote by phone. Wah… kayaknya udah siap jadi boss ni…